DRIVE ANGRY
Apa yang dilakukan oleh seorang penghuni neraka ketika melihat putrinya yang di bumi terbunuh secara mengenaskan, bahkan sang pembunuh pun melarikan cucunya? Tidak tanggung-tanggung, penghuni neraka itu pun turun ke bumi untuk membalaskan dendamnya dan menyelamatkan cucunya tersebut.
THE SMURF MOVIE
Mereka telah ada selama 50 tahun, dan kini, dalam waktu dekat ditahun 2011 ini mereka muncul untuk pertama kalinya di dalam dunia kita.
11-11-11
Walaupun film ini sekarang masih dalam tahap syuting di Spanyol, Darren Lynn Bousman dengan baik hati merilis teaser trailer pertama untuk '11-11-11' lewat blognya sendiri.
BIG MOMMAS LIKE FATHER LIKE SON
Jadi teringat big momma 2 pas baca judul film ini Big Mommas like father like son. Setelah hampir 10 tahun rilis big momma house 2 film ini akan di rilis sebagai sequel dari big momma,pasti banyak kelucuan kelucuan yang akan terulang kembali dalam film ini. Dengan pemeran utama masih Martin Lawrence sebagai agen FBI Malcom Turner yang menyamar sebagai Big Momma dan anak tirinya Trent (Brandon T. Jackson) yang membantu penyamaran dengan menjadi Charmane bersama mereka menyelidiki pembunuhan di sekolah seni khusus wanita.
I AM NUMBER FOUR
Three are dead.. who is Number Four ?sebuah film fiksi ilmiah tentang alien kembali akan muncul tahun 2011 ini, namun kali ini dengan sudut pandang yang jauh berbeda dari beberapa film lainnya.
CARS 2
Sekali lagi Lightning McQueen (Owen Wilson) harus berlaga dalam sebuah perlombaan untuk menentukan mobil tercepat di dunia. Kali ini misi Lightning McQueen tak mudah karena ada serangkaian balapan yang harus ia selesaikan kalau ia ingin disebut sebagai mobil tercepat di dunia. Untungnya Mater (Larry the Cable Guy) selalu setia menemani Lightning meski kali ini Mater juga punya masalah sendiri yang harus diselesaikan.
The Eagle
Cerita Film The Eagle: Tahun 140 SM, dua puluh tahun setelah hilangnya seluruh Legiun Kesembilan di pegunungan Skotlandia, perwira muda Marcus Aquila (Channing Tatum) tiba dari Roma untuk memecahkan misteri dan mengembalikan reputasi ayahnya, Aquila, komandan Kesembilan..
Battle LOS ANGELES 2011
Hai guys Ketemu lagi ma gw yoshua. Hehe. Kali ini gw pnya informasi film baru Setelah kemunculan “Skyline” tahun lalu yang kembali mengangkat kisah serbuan mahluk asing ke Bumi dan juga rencana dirilisnya “Cowboy and Aliens” sebuah film adaptasi komik yang juga akan mengangkat kisah tentang penyerbuan aliens.
GNOMEO AND JULIET (2011)
Ini dia film animasi pembuka di tahun 2011 yaitu Gnomeo and Juliet yang juga merupakan film animasi terbaru Touchstone Pictures setelah Nightmare Before Christmas tahun 1993 lalu. Film yang menampilkan banyak karakter yang lucu nan imut ini disutradari oleh sutradara Kelly Asbury yang sebelumnya sukses dengan Sherk 2 di tahun 2004.
CAPTAIN AMERICA (THE FIRST AVENGER)
Captain America: The First Avenger dijadwalkan rilis tanggal 22 Juli 2011, dibintangi oleh Chris Evans sebagai Steve Rogers, Hugo Weaving sebagai Johann Schmidt, Tommy Lee Jones sebagai Kolonel Chester Phillips, Stanley Tucci sebagai Abraham Erskine, Dominic Cooper sebagai Howard Stark, Richard Armitage sebagai Heinz Kruger, dan Natalie Dormer sebagai Private Lorraine.
X MEN : FIRST CLASS
Film X-Men: First Class yang dibintangi oleh Jennifer Lawrence (Winter’s Bone ) sebagai Mystique, James McAvoy (The Conspirator) sebagai Professor Charles Xavier, dan Michael Fassbender (Inglourious Basterds ) sebagai Magneto ini dijadwalkan rilis tanggal 3 Juni 2011 di bioskop Amerika Serikat.
Scream 4
Scream 4 (ditulis sebagai 'SCRE4M) adalah film horor/slasher yang akan rilis dan film keempat dalam serial Scream. Film ini masih akan dibuat dari pembuat aslinya, yakni sutradara Wes Craven dan penulis Kevin Williamson..
Jumat, 25 Februari 2011
Strategi 21 Cineplex untuk Menaikkan Harga Tiket Masuk (HTM)
KUNGFU PANDA 2
Karakter Wolf Boss digambarkan serupa dengan serigala abu-abu bermata satu. Wolf Boss disebut-sebut sebagai hamba setia dari Lord Shen. Dia adalah tangan kanan Lord Shen. Karena Lord Shen-lah yang telah memberi makan Wolf Boss beserta keluarganya.
Film 3D 'Kung Fu Panda 2' akan diarahkan sutradara Jennifer Yuh Nelson. Film yang diproduksi DreamWorks Pictures ini bakal menampilkan karakter baru yakni Lord Shen, Mr. Ping, Master Croc, Master Skunkman dan The Soothsayer. Film ini rencananya akan rilis Mei 2011.
Fat Five (FAST AND FOURIOUS 5)
Meskipun ini merupakan seri ke 5, sesungguhnya Fast Five terjadi setelah kejadian Fast and Furious (pertama) dan sebelum seri ketiga Tokyo Drift.
Dan kabarnya saat produksi seri kelima ini berlangsung sang penulis naskah, Criss Morgan telah menyiapkan naskah untuk seri yang ke 6.
Jadi kemungkinan besar kedua seri ini akan rilis dalam waktu yang berdekatan seperti halnya sekuel Reloaded dan Revolution pada trilogi The Matrix beberapa tahun lalu.
Melihat beberapa mobil yang diperlihatkan yang rencananya akan muncul pada serial ini, seperti Fast Five akan sama seperti Fast and Furious 4 yang lebih menitik-beratkan ke adegan action daripada Car Showoff-nya.
Yang menarik, bintang WWF Smack Down Dwayne Johnson ( The Rock ) ternyata juga ikut ambil bagian dalam Fast And Furious 5 ( Fast Five ).
Ni posternya
10 Film Hollywood Yang Mungkin Terpaksa Terlewatkan di Bioskop
Jakarta - Motion Pictures Association (MPA) merasa keberatan dengan keputusan pemerintah untuk menambah beban pajak film impor. Jika MPA benar-benar menghentikan peredaran film Hollywood, berikut film-film bagus yang akan Anda lewati.
Mulai April hingga Juli mendatang, Hollywood bakal merilis beberapa film terbaiknya. Sepuluh di antaranya adalah film-film yang paling dinantikan kehadirannya di bioskop. Film-film itu adalah:
1. Fast Five (April)
'Fast Five' merupakan film kelima dari seri 'Fast and Furious'. Film ini kembali dibintangi oleh Vin Diesel dan Paul Walker. Kali ini, Dom Toretto cs bakal melancarkan aksi mereka di Brazil.
2. Pirates of the Caribbean on Stranger Tides (Mei)
Pasti Anda sudah tidak sabar untuk menyaksikan aksi Johnny Depp sebagai Kapten Jack Sparrow lagi. Apalagi, 'Pirates of the Caribbean on Stranger Tides' bakal diramaikan oleh aktris cantik Penelope Cruz.
3. The Hangover: Part II (Mei)
Sukses dengan film pertamanya, sutradara Todd Phillips kembali dengan sekuel 'The Hangover'. Aksi Bradley Cooper cs di film ini pasti akan mengocok perut Anda.
4. Kung Fu Panda 2 (Mei)
Setelah menundukkan Tai Lung, kali ini Po harus berhadapan dengan Lord Shen yang memiliki senjata rahasia untuk menghancurkan dunia kung fu.
5. Thor (Mei)
Aktor Chris Hemsworth akan menyuguhkan aktingnya sebagai superhero yang sangat kuat tapi arogan, Thor. Selain Chris, film garapan Kenneth Branagh ini juga dibintangi Natalie Portman.
6. Green Lantern (Juni)
Jika Anda penggemar komik terbitan DC pasti sudah tak asing lagi dengan Green Lantern. Film ini menampilkan Ryan Reynolds sebagai bintang utamanya.
7. X-Men: First Class (Juni)
'X-Men: First Class' merupakan prekuel dari seri 'X-Men'. Film ini menampilkan kisah asal-muasal Professor X and Magneto.
8. Mission: Impossible - Ghost Protocol (Juni)
Setelah cukup lama, aktor Tom Cruise akhirnya kembali menyuguhkan aktingnya sebagai agen IMF, Ethan Hunt.
9. Transformers Dark of the Moon (Juli)
Anda pasti sangat kecewa jika 'Transformers Dark of the Moon' tidak diputar di bioskop Indonesia. Apalagi, film ini merupakan pertarungan terakhir antara Autobots versus the Decepticons.
10. Harry Potter and the Deathly Hallow: Part 2 (Juli)
Harry Potter, Hermione Granger dan Ron Weasley akan mengakhiri petualangan mereka di 'Harry Potter and the Deathly Hallow: Part 2'. So, Jika Anda penggemar Harry Potter Anda pasti sedih kalau tidak bisa menyaksikan film ini.
Rabu, 23 Februari 2011
Just Go With It MOVIE
Buktinya saat tulisan ini dibuat, film yang diberi judul “Just Go With It” ini sudah berhasil mencapai peringkat teratas box office minggu ini mengalahkan “Never Say Never” milik penyanyi remaja Justin Bieber.
Sebelumnya sitcom-nya Natalie Portman yang berjudul “No Strings Attached” juga sempat beberapa minggu bertahan di puncak box office.
Kini “Just Go With It” muncul dengan kisah seorang ahli bedah plastic bernama Dr. Danny Maccabe (Adam Sandler) yang telah membuang waktunya dengan menggunakan cincin pernikahan palsu, berpura-pura telah melangsungkan pernikahan dengan tujuan untuk menarik wanita muda lugu ke atas ranjang.
Ketika dia bertemu dengan gadis yang selama ini dia impikan, seorang guru sekolah bernama Parker (Brooklyn Decker) – dan guru itu melihat cincin yang dikenakan oleh Danny, seketika itu Danny langsung meminta bantuan kepada seorang janda yang merupakan asisten dikantornya untuk berpura-pura menjadi mantan istrinya.
Kemudian mereka semua – termasuk anaknya dari istri pura-puranya berangkat menuju Hawaii untuk liburan, dan disinilah kelicikan Danny akan dimulai.
Bisa dibilang film ini menggabungkan genre drama yang memang biasanya dimainkan oleh Adam Sandler dengan genre komedi yang memasukan unsur anak-anak ala Big Daddy milik Drew Barrymore, sehingga mampu memunculkan keadaan yang bisa dibilang cukup original.
Untuk pengembangan karakternya, kehadiran Adam Sandler tidaklah perlu diragukan lagi. Aktor yang sebelumnya juga sukses dengan film “Grow Ups”nya dengan tema yang kurang lebih sama, sepertinya sudah sangat menguasai perannya sebagai sebagai seorang ahli bedah plastic kaya yang belum menikah sampai umurnya 44 tahun. Dia terlihat sangat rilex dan mampu melakukan improvisasi dengan banyolan-banyolannya.
Pasangannya kali ini adalah Jennifer Aniston (yang sebagai janda) dan sang pendatang baru Brooklyn Decker, yang terlihat sangat seksi dalam balutan bikininya pada film ini ^_^. Mereka berdua juga bermain cukup baik dan mampu mengimbangi penampilannya Adam Sandler.
Jika diperhatikan, “Just Go With It” mungkin bukanlah film terbaik yang pernah dimainkan oleh Adam Sandler, namun ini juga bukanlah filmnya yang terburuk.
Di sini kalian akan disuguhkan dengan cerita yang menarik, sedikit menyentuh dan tentunya diberi sentuhan-sentuhan komedi yang setidaknya mampu membuat kalian tertawa walaupun tidak sampai terbahak-bahak. Berada di puncak box office minggu ini (saat tulisan ini dibuat) tentunya sudah cukup membuktikan kalau film ini memang layak untuk di tonton.
UNKNOWN movie
Aktor senior Liam Neeson bungah. Film terbarunya produksi bersama Warner Bros dan Dark Castle Entertainment berjudul Unknown langsung memuncaki tangga box office Minggu ini. Film bergenre action-thriller itu, bahkan mengalahkan film unggulan remaja bergenre teen sci-fi adventure berjudul I Am Number Four. Yang memaksanya berada pada posisi runner-up.
Unknown berhasil meraup pendapatan sebesar 21.8 juta dolar AS. Sedangkan I Am Number Four, film produksi bersama DreamWorks dan Touchstone's mendapatkan bagian 19.5 juta dolar AS. Unknown dicatat mendapatkan pemasukan sebesar 21.8 juta dolar AS, setelah diputar di 3,043 gedung bisokop, selama hari Minggu kemarin.
Raihan memuaskan Unknown itu, sesuai target pada angka kisaran 26 juta dolar AS, dalam tenggat empat hari pemutaran perdana. Dengan prosentase penonton 89% penonton berusia di atas 25 tahun dan 54% di atas 50 tahun. Faktor Lian Nesson dinilai sebagai pemikat penonton usia paruh baya untuk mendatangi gedung bioskop.
Kesuksesan film Neeson kali ini, dinilai mampu menyamai kesuksesan film yang dibitanginya sebelumnya berjudul Taken. Meski Unknown, membutuhkan bujet yang lebih besar, yaitu sebesar 30 juta US dolar untuk biaya produksinya. Film ini juga dibintangi Diane Kruger dan January Jones.
Berbeda dengan Unknown, film I Am Number Four yang mendapatkan 19.5 juta dolar AS setelah diputar selama tiga hari, komposisi penontonya 54% berada pada kisaran 25 tahun. Dan 57%-nya adalahkaum hawa. Film ini disutradarai oleh D.J. Caruso (yang telah dinilai sukses membesut film Disturbia), dan membutuhkan biaya produksi yang sangat besar, yaitu sebesar 50 juta dolar AS.
Sedangkan film Romeo Juliet versi anak-anak, yaitu Gnomeo berada pada posisi ketiga, dengan mendapatkan pemasukan sebsar 19.4 juta dolar. Setelah diputar di 3,013 gedung bioskop. Dengan total pendapatan sebesar 50.4 juta dolar AS setelah diputar selama sepuluh hari.
Pada posisi selanjutnya, diduduki film produksi Sony, yang dibintangi aktor komedian Adam Sandler-Jennifer Aniston berjudul Just Go With It. Film Romantik komedi itu berhasil meraih pemasukan sebesar 18.2 juta dolar AS, setelah diputar di 3,548 gedung bioskop. Dan secara komulatif berhasil meraup pemasukan sebesar 60.8 juta dolar AS.
Diikuti pada urutan kelima adalah film berjudul Big Mommas, yang dibintangi komedian Martin Lawrence dan Brandon T. Jackson. Diluar dugaan, Big Mommas berhasil menggeser film produksi Paramount berjudul Justin Bieber: Never Say Never, yang berada pada peringkat enam. Diikuti berikutnya oleh King's Speech, The Roommate, The Eagle dan No Strings Attached.
Selasa, 22 Februari 2011
Mars Needs Moms
Disuruh makan sayuran,dan membuang sampah siapa yang butuh mama. Tapi Milo yang diperankan oleh seth green untuk motionnya dan suara oleh Seth Dusky,seorang bocah sembilan tahun menyadari pentingnya seorang mama saat mamanya diculik para Martian yang berencana mencuri mamanya untuk dijadikan ibu para martian muda.
Perjalanan Milo untuk menyelamatkan mamanya membuat MIlo bertualang ddi luar angkasa mengendarai pesawat luar angkasa dan berinteraksi dengan para Aliens. Tertangkap oleh bangsa aliens,tapi dengan pertolongan para pemberontak,seorang gadis Martian pemberontak bernama Ki yang diperankan oleh Elisabeth Harnois yang terkenal dengan perannya sebagai Alice dalam serial tv Adventure in wonderland dan seorang ahli teknologi bernama Grible yang diperankan oleh Dan Fogler yang Mengisi suara Zeng dalam Kungfu panda Milo berhasil melarikan diri dan mungkin menemukan kembali jalan untuk menyelamatkan mamanya.
Dengan dukungan Sutradara yang pernah ikut bekerja dalam Kung fu panda dan dalam visual The polar Express bisa dipastikan Animasi film ini pasti menarik dan tampilannya tentu akan sangat bagus. Terlebih lagi fim ini diangkat dari cerita anak anak berjudul sama karangan Berkley Breathed dan dengan peran yang disi oleh aktor aktor kawakan bisa dipastikan film ini akan mendulang sukses.
Tanggal rilis: March 11, 2011 (3D/2D theaters and IMAX 3D)
Studio: Walt Disney Pictures, ImageMovers Digital
Sutradara: Simon Wells
Penulis naskah: Simon Wells, Wendy Wells
Pemeran: Seth Green, Dan Fogler, Elisabeth Harnois, Mindy Sterling, Kevin Cahoon, Joan Cusack
Genre: Adventure, Animation, Comedy
The Lincoln Lawyer
Lincon Lawyer dibuat berdasarkan novel karya Michael Connelly dengan disutradarai oleh Brad furman yang sukses menyutradarai The take,dengan dibintangi oleh Matthew McConaughey dan Ryan Phillippe membuat film ini menarik untuk dinanti para pengemar genre drama crime terlebih lagi Novel yang berjudul sama dengan film ini telah mendulang sukses.
Mickey Haller(Matthew McConaughey) seorang pengacara yang telah banyak menangani kasus kriminal dipercaya oleh Louis Ross Roulet seorang anak pengusaha sukses yang didakwa melakukan pembunuhan. Kerumitan karena kebohongan yang dikatakan oleh Louis membuat kasus ini semakin sulit karena Mickey juga harus menghadapi mantan istrinya Margaret McPherson(Marisa Tomei) yang menjadi jaksa penuntut dalam kasus ini.
Jalan cerita dalam mengungkap kebenaran akan menjadi jualan utama dalam film ini ditambah dengan penampilan para bintang yang bermain dalam film ini pihak produser mengharapkan akan mendapat sukses dengan masuk box office pada penayangan perdana film ini sepertinya bisa terwujud.
Tanggal rilis: March 18, 2011
Studio: Lionsgate
Sutradara: Brad Furman
Screenwriter: John Romano
Pemeran: Matthew McConaughey, Marisa Tomei, Ryan Phillippe, William H. Macy, John Leguizamo, Michael Pena, Trace Adkins, Katherine Moennig, Erin Carufel
Genre: Crime, Drama, Thriller
Red riding hood
Red riding hood bercerita tentang seorang gadis Valerie yang terbagi diantara dua pria. Peter seorang pria yang dicintainya dan Henry seorang pria kaya yang dijodohkan oleh orang tuanya. Valerie merasa cintanya kepada Peter sangat dalam begitu juga dengan Peter ahirnya mereka memutuskan kabur bersama. Saat mereka merencanakan untuk kabur mereka mengetahui kaka perempuan Valerie meninggal dibunuh werewolf yang menghuni kegelapan hutan disekitar desa mereka. Selama bertahun tahun penduduk desa mempertahankan perjanjian yang tidak mudah dengan monster itu,tiap bulan mereka mengorbankan hewan peliharan mereka. Sapai pada saat bulan purnama merah darah terjadi Mahluk itu menaikan taruhan menjadi manusia. Untuk balas dendam penduduk desa memanggil pemburu werewolf terkenal Pendeta Solomon untuk membunuh werewof itu. Dengan kedatangan pendeta Solomon membawa hal yang tidak mereka inginkan dengan peringatan pendeta Solomon bahwa wrewolf mengambil bentuk manusia dalam kehidupan sehari hari,mungkin slah seorang dari penduduk desa itu adalah werewolf. Dengan kematian meningkat setiap bulan,Valerie mulai mencurigai mungkin seseorang yang dicintainya adalah werewolf itu,dengan kepanikan melanda desa itu setelah Valerie menemukan bahwa dia mempunayai koneksi unik dengan mahluk itu menjadikan Valerie menjadi tersangka sekaligus umpan.
Dengan disutradarai oleh Catherine Hardwicke yang sukses menyutradarai seri pertama Twilight saga dan kepiawainya dalam memyutradarai beberapa film lain membuat Catherine Hardwicke dipercaya menyutradarai film ini. Ditambah lagi dengan bintang bintang yang mengisi film ini membuat film ini layak dinanti pengemar film bergenre thriller romantis.
Tanggal rilis: March 11, 2011
Studio: Warner Bros. Pictures
Sutradara: Catherine Hardwicke
Penulis naskah: David Leslie Johnson
Pemeran: Amanda Seyfried, Gary Oldman, Billy Burke, Shiloh Fernandez, Max Irons, Virginia Madsen, Julie Christie
Genre: Fantasy, Romance, Thriller
Big mommas like father like son
Jadi teringat big momma 2 pas baca judul film ini Big Mommas like father like son. Setelah hampir 10 tahun rilis big momma house 2 film ini akan di rilis sebagai sequel dari big momma,pasti banyak kelucuan kelucuan yang akan terulang kembali dalam film ini. Dengan pemeran utama masih Martin Lawrence sebagai agen FBI Malcom Turner yang menyamar sebagai Big Momma dan anak tirinya Trent (Brandon T. Jackson) yang membantu penyamaran dengan menjadi Charmane bersama mereka menyelidiki pembunuhan di sekolah seni khusus wanita.
Dengan Martin Lawrence,Brandon T. Jackson, Jessica Lucas, Faizon Love, Emily Rios, Portia Doubleday, Michelle Ang dan diproduseri oleh Will Smith menjadi jaminan tontonan menarik. Terlebih lagi dengan disutradarai oleh John Whitesell spesialis film komedi dan juga sukses menyutradarai Big Mommas 2 menjadi jaminan kelucuan kelucuan yang ringan dan bisa mengocok perut penontonnya.
Tanggal rilis: February 18, 2011
Studio: 20th Century Fox
Sutradara: John Whitesell
Penulis naskah: Matthew Fogel, Randi Mayem Singer
Pemeran: Martin Lawrence, Brandon T. Jackson, Jessica Lucas, Faizon Love, Emily Rios, Portia Doubleday, Michelle Ang
Genre: Comedy
11-11-11 MOVIE
Sabtu, 19 Februari 2011
BIOSKOP INDONESIA HANYA MELAYANI FILM LOKAL SAJA
Usai film, seorang bule bicara di depan hadirin. "Terima kasih sudah datang menonton film ini. Anda semua termasuk yang beruntung menontonnya di bioskop, karena bisa jadi film ini takkan edar di bioskop," kata pria bule yang kemudian memperkenalkan diri sebagai Frank S. Rttman, Vice President Deputy Managing Director Regional Policy Office ASia-Pasicif MPAA (Motion Picture Association of America).
Kami semua melongo. Lho, memangnya kenapa? Apa Black Swan tidak lolos sensor di detik terakhir? Bukan, ternyata masalahnya bukan pada Black Swan. Melainkan pada semua film impor, baik dari Hollywood maupun negara lain.
Jadi, pemerintah mengeluarkan regulasi yang membebankan tarif pajak baru pada setiap film impor mulai tahun ini. Kebijakan ini rupanya dirasa memberatkan oleh pihak distributor film. "Hanya Indonesia yang memiliki aturan seperti itu," kata Rittman.
Rittman mengatakan, pihaknya kini sedang melakukan pembicaraan intensif dengan pihak pemerintah. Sampai ada keputusan yang pasti, film impor yang belum beredar ditunda. "Kami ingin melanjutkan bisnis di sini," kata Rittman.
Wah, jika tak kunjung menemui titik temu, bioskop bisa jadi hanya diisi film nasional. Bagaimana kelanjutan bioskop tanpa film impor?
Di tempat yang sama, ada Noorca M. Massardi selaku Humas Kelompok 21. Noorca mengatakan, "Kami belum bisa berkomentar soal masalah ini," katanya. Ia melanjutkan, pihaknya menunggu keputusan dari pembicaraan pihak distributor film dan pemerintah.
Menengok situs 21 Cineplex, saat ini baru saja beredar film unggulan Oscar The King's Speech, The Fighter, juga tengah edar film aksi 22 Bullets, serta film romantis No Strings Attached, film super hero The Green Hornet,The Mechanic, The Hole, dan Shaolin juga masih edar. Di situs Blitz Megaplex, ada film-film yang tak datang dari Hollywood seperti Patiala House (Bollywood), Biutiful (Spanyol), dan Crazy Little Thing Called Love (Thailand).
Dari jajaran film nasional kita disuguhi Jenglot Pantai Selatan, Arwah Goyang karawang, dan Rindu Purnama.
Mau nonton yang mana?
SUMBER :
http://www.tabloidbintang.com/film-t...i-bioskop.html
berita Resmi Internasional -Selamat Tinggal Film Hollywood-
2. Besok tidak ada midnight show dengan film baru sama sekali.
3. Buka web 21 cineplex. Mulai hari ini, tiba-tiba semua coming soon nya film indo..tidak ada film luar sama sekali..
silahkan cek di web resmi 21Cineplex : http://www.21cineplex.com/coming.htm
Without Hollywood movie, mau putar apa bioskop seperti EX, Ps, Sency, Gdg, Empo, dll..
Apalagi Film Indo smakin turun kualitasnya..
Semoga masalah ini cepat ditemukan solusinya oleh semua pihak, demi para pecinta film!!
berita Resmi Internasional -Selamat Tinggal Film Hollywood-
Cinemas Face Threat of US Movie Boycott
Elisabeth Oktofani | February 18, 2011
Cinema screens across the country may soon have little to show except local movies if a new threat by American film producers to boycott exports to Indonesia is carried out.
The warning has come from the Motion Picture Association,*the international counterpart of the Motion Picture Association of America,*which has apparently been angered by a proposed levy slapped on imported films.
Freelance film reviewer Bobby Batara told the Jakarta Globe that Frank Rittman, MPA’s vice president for the Asia Pacific, aired the warning after a preview screening for journalists on Thursday of the Oscar-nominated US film “Black Swan.”
Bobby, who attended the event, said Rittman had complained about a new tax that would soon be applied by Indonesia’s customs office.
Rittman was quoted by a number of journalists at the screening as saying that the new government regulation on film importation could force big American studios to stop sending movies to Indonesian cinemas.
MPA representatives could not be reached for confirmation.
Titis Sapto Raharjo, editor in chief of Flick Online Magazine, a film review site, was also at the screening and said the rumor was that the government planned to impose a levy of 43 cents per meter of film imported.
Government officials involved in the matter declined to confirm the figure, saying only that talks were still ongoing.
Syamsul Lussa, a representative from the Ministry of Culture and Tourism, said he did not want to comment because the levy had not been finalized yet. “We will discuss it with the tax and customs directorate as there is a high demand for imported films in Indonesia,” he told the Globe.
Bambang Permadi Brodjonegoro, head of fiscal policy at the Ministry of Finance, said the details had not been finalized because negotiations with the MPA were still ongoing.
“I can’t provide any details until it has been discussed at the fiscal policy body. Please wait until next week,” he said in a message to the Globe. “It’s better to wait until after we have met with [officials from] customs and duties.”
Titis criticized the MPA for bringing up the issue before talks had been completed. “This is an internal discussion between the government and the MPA,” he said. “Therefore, it is very important that Frank not bring this case up to the public.”
Nauval Yazid, manager of the annual Jakarta International Film Festival (JiFFest), said if the threat were carried out, it would deal a significant blow to cinemas and filmgoers across the country.
“Stopping film exports to Indonesia would affect many people,” he said. “Besides, the Indonesian film industry is grappling with piracy, which cannot be stopped. It’s very important that the MPA discuss and resolve this problem with customs.”
Members of the MPA include some of the biggest studios in the United States, including Walt Disney Pictures, Paramount Pictures, Sony Pictures Entertainment, Twentieth Century Fox Film, Universal Pictures and Warner Bros. Entertainment.
Indonesia’s film industry has suffered a downturn in recent years. In 2009, six local films sold more than a million tickets each at the box office. In 2010, only one movie broke the million mark.
Last year, 81 Indonesian films had cinema releases, slightly down from 83 films in 2009, although a significant decline from 91 big-screen releases in 2008
Sumber : http://www.thejakartaglobe.com/home/...boycott/423370
berita Resmi Internasional -Selamat Tinggal Film Hollywood-
Cinemas Face Threat of US Movie Boycott
Elisabeth Oktofani | February 18, 2011
Cinema screens across the country may soon have little to show except local movies if a new threat by American film producers to boycott exports to Indonesia is carried out.
The warning has come from the Motion Picture Association,*the international counterpart of the Motion Picture Association of America,*which has apparently been angered by a proposed levy slapped on imported films.
Freelance film reviewer Bobby Batara told the Jakarta Globe that Frank Rittman, MPA’s vice president for the Asia Pacific, aired the warning after a preview screening for journalists on Thursday of the Oscar-nominated US film “Black Swan.”
Bobby, who attended the event, said Rittman had complained about a new tax that would soon be applied by Indonesia’s customs office.
Rittman was quoted by a number of journalists at the screening as saying that the new government regulation on film importation could force big American studios to stop sending movies to Indonesian cinemas.
MPA representatives could not be reached for confirmation.
Titis Sapto Raharjo, editor in chief of Flick Online Magazine, a film review site, was also at the screening and said the rumor was that the government planned to impose a levy of 43 cents per meter of film imported.
Government officials involved in the matter declined to confirm the figure, saying only that talks were still ongoing.
Syamsul Lussa, a representative from the Ministry of Culture and Tourism, said he did not want to comment because the levy had not been finalized yet. “We will discuss it with the tax and customs directorate as there is a high demand for imported films in Indonesia,” he told the Globe.
Bambang Permadi Brodjonegoro, head of fiscal policy at the Ministry of Finance, said the details had not been finalized because negotiations with the MPA were still ongoing.
“I can’t provide any details until it has been discussed at the fiscal policy body. Please wait until next week,” he said in a message to the Globe. “It’s better to wait until after we have met with [officials from] customs and duties.”
Titis criticized the MPA for bringing up the issue before talks had been completed. “This is an internal discussion between the government and the MPA,” he said. “Therefore, it is very important that Frank not bring this case up to the public.”
Nauval Yazid, manager of the annual Jakarta International Film Festival (JiFFest), said if the threat were carried out, it would deal a significant blow to cinemas and filmgoers across the country.
“Stopping film exports to Indonesia would affect many people,” he said. “Besides, the Indonesian film industry is grappling with piracy, which cannot be stopped. It’s very important that the MPA discuss and resolve this problem with customs.”
Members of the MPA include some of the biggest studios in the United States, including Walt Disney Pictures, Paramount Pictures, Sony Pictures Entertainment, Twentieth Century Fox Film, Universal Pictures and Warner Bros. Entertainment.
Indonesia’s film industry has suffered a downturn in recent years. In 2009, six local films sold more than a million tickets each at the box office. In 2010, only one movie broke the million mark.
Last year, 81 Indonesian films had cinema releases, slightly down from 83 films in 2009, although a significant decline from 91 big-screen releases in 2008
Sumber : http://www.thejakartaglobe.com/home/...boycott/423370
Selamat Tinggal Film Hollywood] Film2 HOLLYWOOD Stop Tayang di Bioskop2 Kesayangan Anda
Berita yang satu ini jauh lebih tidak mengenakkan dibandingkan kabar akan adanya demonstrasi besar-besaran di Bundaran HI yang dilakukan FPI atas reaksinya terhadap pernyataan Presiden SBY yang berencana membubarkan FPI. Dalam note-nya, Noorca Massardi menjelaskan bahwa mulai Januari 2011, Direktorat Bea Cukai memberlakukan aturan baru mengenai bea masuk atas hak distribusi. Itu berarti, setiap film impor yang masuk ke Indonesia akan dikenakan bea masuk. Untuk besar jumlah pajaknya belum diketahui.
Padahal, selama ini, setiap kopi film yang masuk ke Indonesia telah dikenakan bea masuk+pph+ppn yang jumlahnya mencapai 23,75% dari nilai barang. Ditjen Pajak juga selalu mendapatkan pajak penghasilan sebesar 15 persen dari hasil pemutaran setiap film. Penonton yang menyaksikan film tersebut pun tak terhindarkan dari pajak tontonan yang besarnya berkisar 10—15 persen dan dana tersebut masuk ke kas Pemda wilayah yang bersangkutan.
Menanggapi keputusan “gaib” ini, MPA sebagai Asosiasi Produsen Film Amerika memutuskan untuk tidak mendistribusikan seluruh film amerika di Indonesia mulai Kamis, 17 Februari 2011. Semua film yang sedang tayang di Indonesia pun bisa sewaktu-waktu dicabut hak edarnya jika pihak pemilik film impor menginginkannya.
Belum ada kabar mendetail mengenai alasan Dirjen Pajak memberlakukan bea masuk ini. Yang pasti, kita terancam tidak dapat menyaksikan True Grit, Black Swan, 127 Hours, dan film-film seru lainnya yang sudah kita nantikan sejak tahun lalu. Sebagai pecinta film dan orang yang digaji untuk menonton dan membuat review mengenai film-film impor, saya sangat kecewa. Adakah yang bisa kita lakukan untuk mencegah hal tersebut terjadi?
Source:
http://www.jagatreview.com/2011/02/f...kop-indonesia/
HOLLYWOOD Akan Stop Edarkan Film Ke Indonesia
Bisa di katakan dengan hal tersebut, berarti tidak akan ada lagi film-film hollywood beredar di bioskop-bioskop indonesia, nampaknya akan terasa hampa atau kurang asin seperti sayur kurang garam. Mungkin bagus jika kualitas film indonesia sudah terbilang bagus, namun nyata nya kualitas film dalam negeri kita masih saja terbelakang, yang hanya mampu mengumbar sensualitas dan seksualitas tanpa isi berbobot.
Juru Bicara 21 Cineplex Noorca Masardi mengatakan, ini beruhubung dengan penambahan bea masuk yang di bebankan kepada film-film asing yang masuk ke indonesia, terutama ya film hollywood.
“Tindakan mereka menentang kebijakan baru dari Dirjen Bea Cukai yang membebankan bea masuk atas hak distribusi film impor. Karena menurut mereka itu adalah itu sesuatu tidak lazim dan tidak pernah ada di industri film manapun di dunia,” ungkap beliau.
Noorca kembali menjelaskan, sebetulnya ada 3 tentuan produsen film asing yang ingin menayangkan filmnya di bioskop Indonesia.
Pertama, mereka harus membayar bea masuk barang berupa copy pita film ke Indonesia. Pajaknya berupa PPh dan PPn sebesar 23,75 persen dari nilai barang tersebut.
Beliau melanjutkan, “Setelah ditayangkan dibioskop, mereka harus membayar PPh (Pajak Penghasilan) dari keuntungan eksploitasi film mereka yang diputar di Indonesia,” begitu kira-kira.
Untuk ketentuan yang Ketiga, produsen film tersebut juga ada beban pajak tontotan terhadap Pemerintah Kota atau Kabupaten. Besarnya 10 sampai 15 persen dari keuntungan penjualan tiket.
Beliau menambahkan, “Itu wajar. Sekarang yang tidak wajar adalah pemerintah membebankan pajak baru berupa bea masuk atas hak distribusi yang besarnya sama, 23,75 persen atas nilai barang. Ini tidak ada di negara mana pun,”
Selama Dirjen Pajak masih berusaha keras menaham ketentuan tersebut maka pihak perfilman Hollywood akan menarik peredaran film-film mereka dari indonesia, bahkan menyetop mengedarkan masuk film hollywood ke indonesia.
“Ini akan selama-lamanya, selama pihak Dirjen Pajak tidak lunak,” ungkap dari Noorca.
Keputusan Hollywood tidak lagi mengirimkan produksi filmnya mulai Kamis (17/2/2011) kemarin. Sedangkan film yang sudah terlanjur di putar, akan ditarik dari peredaran.
Waduh berbahaya juga nih bagi penikmat film hollywood jika seperti itu, bakalan tidak ada lagi film Harry Potter, i am number four dan kawan-kawan di indonesia. Bahkan menurut kabar juga film eropa,mandarin dan bollywood akan mengikuti jejak hollywood yang stop mengedarkan masuk film mereka ke indonesia.
Sumber : http://chempornet.com/hollywood-akan-stop-edarkan-film-ke-indonesia/
Pemerintah Menaikkan Pajak Impor Film
Kalau Anda mampir ke XXI atau bioskop-bioskop yang memakai angka 21, di sana akan terlihat film-film baru, seperti 127 Hours, akan diputar terakhir pada hari ini. Besok tidak ada Midnight Show dengan menampilkan film-film terbaru dari Hollywood. Coba buka situs 21 Cineplex, mulai hari ini semua film yang akan dirilis hanya diisi oleh film Indonesia. Tidak ada film impor.
Tahukah Anda penyebab pemerintah menaikkan pajak impor?
Pajak film impor lebih murah daripada pajak film nasional. Pajak impor cuma dibebani per satu kopi film, yakni Rp 1 juta per kopi. Rata-rata film impor menyetor lebih kurang Rp 15 juta per judul untuk 15 kopi film. Dalam 12 tahun terakhir, film asing yang diimpor rata-rata 180 judul dengan total kopi sekitar 2.500 kopi sehingga rata-rata hanya 15 kopi per judul.
Sementara itu, film nasional harus membayar pajak untuk beberapa hal, mulai dari bahan baku, peralatan produksi, pajak atas artis, karyawan, pajak saat proses produksi, pajak pasca-produksi, dan untuk penggandaan kopi film. Jadi, jika dihitung, maka produser film nasional harus menyiapkan 10 persen lebih untuk pajak. Film seperti Laskar Pelangi atau Ayat-Ayat Cinta yang biaya produksinya Rp 5 miliar harus mengeluarkan pajak senilai Rp 500 juta.
Di Thailand, pajak film menggunakan sistem per meter panjang film tersebut. Angkanya 1 dollar AS per meter. Rata-rata setiap kopi film impor mengeluarkan 3.000 dollar AS per kopi atau lebih kurang Rp 30 juta. Itu artinya 30 kali lipat lebih besar dari pajak yang dipungut oleh Pemerintah Indonesia.
Nah, keberanian pemerintah ini pasti akan didukung sekali oleh para pekerja film. Mereka memang sudah berteriak cukup lama. Meski saya bukan pekerja film, saya tetap mengucapkan salut kepada pemerintah yang berani menaikkan pajak impor film ini. Sebab, dulu kita takut sekali dan rela diatur oleh Hollywood.
sumber : http://entertainment.kompas.com/read/2011/02/18/22385455/Salut.kepada.Pemerintah.Menaikkan.Pajak.Impor.Film
Jumat, 18 Februari 2011
I AM NUMBER FOUR -MOVIE NEWS-
We look like you.
We talk like you.
We live among you.
But we are not you.
But they found us and started hunting us first.
Now all of us are running.
Spending our lives in shadows, in places where no one would look, blending in. we have lived among you without you knowing.
Number Two in England.
And Number Three in Kenya.
They killed them all.
I Am Number Four
Release Date: February 18, 2011 (conventional theaters and IMAX)
Studio: DreamWorks Pictures
Director: D.J. Caruso
Screenwriter: Al Gough, Miles Millar, Marti Noxon
Starring: Alex Pettyfer, Timothy Olyphant, Teresa Palmer, Dianna Agron, Kevin Durand, Callan McAuliffe
Genre: Action, Adventure, Sci-Fi, Suspense Thriller
MPAA Rating: PG-13 (for intense sequences of violence and action, and for language)
Official Website: FindNumberFour.com